Langsung ke konten utama

CINTAILAH RUPIAH DENGAN CARA MEMBANGKITKAN JIWA NASIONALISME DAN PATRIOTISME, KARENA RUPIAH ITU BUKAN SAMPAH


Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal. Sedangkan Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Patriotisme berasal dari kata "patriot" dan "isme" yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau "heroism" dan "patriotism" dalam bahasa Inggris. Pengorbanan ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga. Dengan jiwa nasionalisme dan patriotisme ini, kita bisa lebih menghargai negara kita mulai dari tindakan kecil hingga nyawa adalah taruhannya demi mencintai dan melindungi negara kita. Seperti halnya mencintai rupiah sebagai salah satu bentuk kepedulian kita terhadap negara. Mengapa rupiah? Karena Rupiah merupakan salah satu lambang kedaulatan negara dan kebanggan Indonesia. 

Sebagai alat tukar, uang memiliki peranan yang sangat penting untuk menyambung hidup. Maka untuk mendapatkan uang, dibutuhkan usaha yang baik sperti bekerja, merintis bisnis, ataupun investasi. Sejarah perkembangan peradaban manusia menunjukkan bahwa uang memiliki peranan strategis dalam perekonomian terutama karena fungsi utamanya sebagai alat pembayaran sehingga pada awalnya sering diartikan bahwa uang adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran. Namun, sejalan dengan perkembangan perekonomian khususnya di bidang keuangan, fungsi dan peranan uang juga mengalami perkembangan dan definisi uang juga mengalami penyesuaian dari waktu ke waktu. Fungsi uang yang semula hanya sebagai alat pembayaran berkembang menjadi alat satuan hitung, alat penyimpan kekayaan, dan alat penyelesaian utang-piutang.

Uang sebagai alat tukar menjadikannya fleksibel terhadap perkembangan zaman. Coba bayangkan jika tidak ada alat tukar berupa uang maka kita akan kembali ke zaman dahulu kala orang-orang hanya saling bertukar barang (barter) untuk mendapatkan barang yang kita butuhkan. Untuk menjamin bahwa distribusi uang dilakukan secara baik, maka pemerintah berkewajiban untuk mengawasi pendistribusian uang kepada masyarakat melalui bank sentral, berlanjut pada bank komersial. Pernahkah anda berfikir, mengapa Pemerintah atau Bank Indonesia tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya kemudian dibagi-bagi kepada masyarakatnya? Akan tetapi pandangan ekonomi tidak sesederhana itu karena bisa menyebabkan inflasi. Dalam ekonomi, harga barang akan tergantung pada perbandingan jumlah uang yang beredar, maka harga-harga akan cenderung naik. Karena itulah, pencetakan uang secara tidak langsung juga ditentukan oleh hal tersebut, agar tidak terjadi inflasi. Apabila suatu negara dengan alasan miskin mencetak uang sebanyak-banyaknya , yang terjadi bukan negara itu menjadi kaya, tetapi justru akan semakin miskin. Karena,ketika jumlah uang yang beredar semakin banyak, harga-harga barang akan melambung tinggi, dan inflasi terjadi. Akibatnya, meski uang dicetak terus menerus, uang itu tidak bisa disebut kekayaan, karena nilainya terus merosot turun.

Rupiah sebagai mata uang negara kesatuan republik Indonesia merupakan salah satu simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara Indonesia yang sudah diatur dalam UUNo.7/2011.

Lantas, bagaimanakah cara merawat Rupiah
1. Rawat rupiah anda dalam kondisi baik, Uang Rupiah dalam kondisi baik akan memudahkan kita mengenali ciri keasliannya.
 
     2. Dukung penggunaan Rupiah di wolayah Indonesia, selalu lakukan transaksi dengan mata uang kita sendiri. Semakin banyak menggunakan Rupiah, semakin kuat nilai tukar Rupiah kita.

     3. Ingat 5 Jangan.
4. Waspada dengan modus pemalsuan uang, hati-hati dalam bertransaksi, laporan penemuan uang yang diragukan keasliannya kepada Bank Indonesia, agar segera di proses kepada yang berwenang. Uang palsu tidak memperoleh penggantian.

Lantas, bagaimanakah cara mengenali uang palsu? Ingat 3D
Dilihat: Kalau dilihat, uang yang asli memiliki warna yang cerah, tidak luntur, warna tidak patah-patah. Sedangkan uang yang palsu berwarna pucat dan seperti luntur. Selain itu uang yang asli mempunyai tanda air yang menggambarkan tokoh-tokoh pahlawan nasional, mempunyai benang tali pengaman yang berada di dalam uang kertas terlihat seperti dianyam.
Kemudian, untuk uang pecahan dengan nilai nominal besar biasanya mempunyai ciri-ciri keaslian tertentu. Misalnya, gambar yang lebih rumit sehingga menyulitkan penjahat untuk menirunya.

Diraba: D yang kedua dari 3D cara mendeteksi uang palsu adalah diraba. Dari segi kertas sebagai bahan pembuatannya, antara uang asli dan palsu biasanya ada perbedaan. Uang yang palsu biasanya berbahan kertas yang tipis, dan mudah lecek. Kalau lecek permukaannya seperti koran. Sedangkan kalau uang yang asli berbahan kertas agak lebih tebal dan halus. Dan bila diusap-usap pada bagian angka akan terasa agak timbul/menonjol.

Diterawang: D yang terakhir adalah diterawang. Setelah dilihat dan diraba kok masih meragukan, cobalah terawang uang tersebut ke sumber cahaya yang kuat seperti matahari dan lampu misalnya. Lihat pada bagian tanda air dan tali pengaman, apakah tercetak baik?.

Melalui Lampu Ultraviolet pendeteksi Uang Palsu
Sesuai dengan perkembangannya, akhir-akhir ini BI mencetak uang dengan teknik cetak tertentu yang lebih sulit untuk ditiru. Karena dalam cetaknya, BI menanamnya fitur-fitur tambahan sebagai ciri-ciri keaslian uang. Dan kita sebagai masyarakat bisa mengenalinya menggunakan bantuan alat yang bernama lampu ultra violet. Lampu ultra violet ini harganya sangat murah dan bisa dijangkau oleh masyarakat kelas manapun. Biasanya kasir, toko, dan bahkan warung kecil wajib mempunyai alat ini. Silakan klik jika Anda penasaran berapa harga lampu ultra violet pendeteksi uang.

Dengan lampu ultra violet ini, BI memberikan penjelasan berupa panduan mengenali ciri-ciri uang palsu:

1.Tanda Air (Watermark) dan “electrotype”. Tanda ini jika diterawangkan ke cahaya akan terlihat jelas.
2.Benang Pengaman (Security Thread). Tanda ini ditanam dalam uang kertas dengan cara seperti dianyam. Bila diterawsngkan ke lampu ultra violet, akan memendarkan cahanya tertentu.
3.Cetak Intaglio. Tanda ini berupa cetakan tanda kasar kalau diraba. Biasanya pada nomor seri dan kalau diterawang dengan lampu ultra violet akan memancarkan warna emas.
4.Gambar Saling Isi (Rectoverso)
Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan ke arah cahaya.
5.Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink)
Hasil cetak mengkilap (glittering) yang berubah-ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
6.Tulisan Mikro (Micro Text)
Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar.
7.Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink)
Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.
8.Gambar Tersembunyi (Latent Image)
Teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.

CARA MENCEGAH PEREDARAN UANG PALSU
•Seperti yang sudah dituliskan diatas, kalau menemukan uang palsu, BI menyarankan menahan uang tersebut dan menyerahkan ke BI. Ini berguna untuk mencegah peredaran uang palsu tersebut lebih luas.
•Kalau mendapati uang palsu jangan disobek, lebih baik laporkan ke polisi. Ini berguna untuk bahan penyelidikan dan mencari sumber pengedar dan pembuatnya.
•Jika melakukan transaksi dalam jumlah besar, sebaiknya jangan gunakan uang tunai.
•Jika ingin menukar uang (kalau menjelang lebaran atau hari raya lainnya biasanya banyak orang menukar dari uang pecahan besar ke pecahan kecil) sebaiknya jangan disembarang tempat (pinggir-pinggir jalan misalnya). Lebih baik tukarkan di BI atau tempat lain yang ditunjuk BI. Karena kalau dipinggir jalan memungkinkan pengedar melancarkan aksinya.

Jenis-jenis Pemalsuan Uang
Berdasarkan temuan-temu sampai saat ini, jenis-jenis pemalsuan uang rupiah dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.Lukisan tangan
Jenis pemalsuan dengan cara mengandalkan kepandaian melukis pada kertas dengan mencontoh gambar pada uang kertas asli.
2.Colour transfer
Jenis pemalsuan dengan cara memindahkan gambar pada uang kertas asli ke kertas lain dengan cara pengepresan. Uang kertas asli diberi cairan kimia sehingga tinta cetak menjadi lunak dan gambarnya bias dipindahkan ke kertas lain. Selanjutnya uang asli dibelah menjadi dua bagian dan masing - masing ditempelkan dengan kertas hasil proses pemindahan gambar cetakan uang tersebut berwarna putih.
3.Cetak sablon
Jenis pemalsuan dengan cara menggunakan teknik cetak sablon pada kertas berwarna putih.
4.Cetak Offset
Jenis pemalsuan dengan cara menggunakan teknik cetak offset pada pembuatan majalah.
5.Fotokopi berwarna
Jenis pemalsuan dengan cara menggunakan mesin fotokopi berwarna yang canggih. Namun demikian, pengadaan mesin fotokopi berwarna tersebut sangat sulit karena harus memiliki izin khusus dari pihak yang berwenang.
6.Colour printer
Jenis pemalsuan dengan cara menggunakan kecanggihan alat scan-ner dan perangkat komputer serta mesin printer berwarna.
 
Dari penjelasan diatas yang saya tampilkan sekiranya para pemuda di Indonesia bisa meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme mulai dari langkah kecil dalam merawat rupiah karena rupiah bukanlah sampah yang tidak berharga di mata dunia. Semakin sering kita memakai rupiah dan mengurangi tindakan korupsi maka nilai tukar rupiah dalam mata uang dollar akan semakin tinggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Liburan di Hongkong

Pribadi,,, Gak juga sih… ini foto-foto saya waktu liburan Ke Hongkong monggo mas ... mbak …. :D Cuacanya dingin … tuh rambut jadi menari-nari… Ini di mall Hongkong eh ketemu si MICKEY MOUSE :D  Ini di bandara Philiphines HAHHA maav gannn kita semua belom mandi pagi :D soalnya kita transit dlu tp pas sampe d hongkong kita mandii,,, >.< msa mau jalan gag mandi sih? -_- Yahhh sambilll mnunggu kita foto2 dulu walaupun blom mandi hahahha Disebelah saya itu kakak saya Udah lumutan nih kita … -_- yesyesYesung :D Pesawatnya udah tiba,,, berangkatt… xD Begini nih kalo lihat kamera …. Ini si adek gue sibuk main game -_- gue sibuk dengar music eh tau2 daftar musiknya ada lagu SUPER JUNIOR haha Yeee udah nyampe hongkong gann :D Udah siap ngambil barang gannn kita ke hotel mau mandi -_- Kehotelnya naik bus J Udah selesai mandi kita nih :

Semboyan Dari Korea Selatan Terinspirasi dari Al-Qur'an

Pada tahun 1970an, Presiden Korea Selatan Park Chung Hee berkunjung ke Indonesia, tepatnya ke serambi Mekkah, atau Aceh. Pada waktu itu ada kunjungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan. Pada suatu hari yang tidak sibuk, pak presiden Korea Selatan ini berkunjung ke salah satu masjid yang ada di Aceh, yaitu masjid Baitturahman. Pada saat itu juga beliau merasa tertarik pada satu ayat Alquran yang dipajang di salah satu dinding masjid. Beliau bertanya kepada salah satu pengurus masjid, "Artinya apa ?", "Innallaah laa yughoyyiru maa biqoumin, hatta yughoyyiru maa bi anfusihim" yang artinya Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka (QS 13 : 11). Sang presiden terkejut dan merasa kagum dengan ayat tersebut, walaupun presiden bukan seorang muslim tapi beliau sangat terkagum-kagum mendengar satu potongan ayat tersebut. Lalu sang presiden bertanya lagi pada pengurus masjid, "B